Friday, June 26, 2009

Staff Rumah Tangga

2 comments
Dididik dan dibesarkan tanpa ada pembantu di rumah, ternyata menjadi modal besar bagi kaum wanita untuk trampil mengurus Rumah Tangga. Gimana nggak? Sejak kelas 2 SD, mama sudah punya tugas membersihkan halaman rumah, mana rumah di kampung halamannya nggak ada yang semungil rumah kita saat ini. Tanah ukuran 40m x 20m dengan luas bangunan yang cuma sepertiganya, harus kusiram dan kusapu setiap sorenya. Bukan dengan slang penyemprot pakai air PAM, tapi harus mengambil air pakai timba di sungai belakang rumah. Dari mulai timba cat yang ukuran 2,5 liter diangkat dengan kedua tangan karena tubuhku masih sangat mungil waktu itu, lanjut 2 timba 2,5 liter diangkat tangan kiri dan kanan sampai akhirnya pakai timba yang lebih besar biar lebih cepet. Kalau musim jambu air mau berbuah, bisa 2 jam sendiri menghabiskan waktu untuk nyapu halaman :( Kegiatan ini berlangsung hingga kelas 4 SD yang kemudian diteruskan oleh adik lelakiku yang sudah cukup umur juga. Mama mulai bertugas mengurusi kebersihan dalam rumah, ngelap-ngelap, nyapu, ngepel, merapikan tempat tidur dan menata baju yang habis distrika. Sedikit demi sedikit aturan mainnya diajarkan oleh Oma. Oma selalu berpesan, "Sepinter-pinternya, sekaya-kayanya, setinggi-tingginya jabatan seorang wanita harus tetep pandai mengurus Rumah Tangga, meladeni suami dan membesarkan anak. Untuk urusan Papa, mohon maklum ya Pa agak terbengkalai.... dikit, wong sama-sama udah gedhe dan bisa ngurus diri sendiri, yang penting service yang lain memuaskan hehe

Menikah, bersyukur juga punya suami yang juga sregep dan nggak segan-segan turun tangan membantu pekerjaan rumah walau nggak jarang malah buat rumah makin berantakan dengan tools-toolsnya itu lho hahaha. Paling tidak papa termasuk orang yang mempunyai kebiasaan bersih dan rapi. Karena kebiasaan bukan didapat secara instant tapi pelajaran yang udah melekat dengan diri kita soalnya dari kecil mama sering senewen kalau liat yang berantakan, dulu Oma sering komplain, karena tas masih dicangklong udah sibuk ngerapihin rumah ... berabe khan kalau punya suami kemproh or jorok ..... bisa kena omel mama terus .... gak nahan!!!!
Dengan kondisi Mama Papa bekerja, akhirnya kita putuskan untuk mempekerjakan staff Rumah Tangga, untuk membantu kita menghandle pekerjaan yang nggak sanggup kita handle sendiri, sekalipun di kantor jadi staff, di rumah juga punya staff :) Setelah ada Nathan, tambah lagi dayang-dayang di rumah hehe tapi jangan sampai jumlah yang dipekerjakan sama atau lebih dari penghuni inti di rumah. Bisa terjadi kudeta nanti hehe walah gimana nih kalau punya anak satu lagi, terus kalau pingin punya sopir ?!

Ditengah keterbatasan kita menghandle pekerjaan rumah tangga, belum lagi kalau mau bangun pagi sering-sering digandolin papa ... halah.. yang ini mah alesan ajah ... emang dasarnya males bangun pagi!! hampir sebagian besar pekerjaan rumah tangga kita delegasikan ke si Mbak. Tapi sekali lagi, aturan main dan rambu-rambunya sepenuhnya kita yang pegang kendali. Sekedar cara yang benar memberikan pisau dan gunting kepada orang lain, meletakkan cangkir yang benar saat menyuguhkan minuman-pun aku ajarkan ke Mbak-ku. Si Mbak dari umur 17 tahun ikut aku, dari yang hanya bisa masak sayur bening dan sop sampai udah lihai masak soto, semur, opor dll. Ilmunya? Ya dari kita dong hehehe nah kalau sedari gadis kita nggak pernah tau, nggak pernah diajarkan dan nggak mau belajar, gimana mau transfer ilmu? Menyerahkan sepenuhnya ke mereka ... ntar belagu merekanya tau majikannya nggak bisa apa-apa. Mengimport Oma dari kampung? Iya kalau kampungnya deket, pakai ditempuh 24 jam pula:) Ihhh malu kaliii......... paling-paling kalau mau masak dan lupa resepnya tinggal angkat telpon dan paling-paling kalau si Mbak dua-duanya pulang kampung ya juga telpon dan nanya apa Omanya nggak kangen cucu? Pasti langsung datang hehehe ngeles ...

Seminggu ini, salah satu mbak ijin pulang kampung ada acara, semalem mama udah mulai nyuci baju Nathan dan pagi tadi mama nyapu rumah. Alamak .... nggak si Mbak A, nggak si Mbak B, tetep lebih bersih kalau juragan turun tangan sendiri nyapu rumah hahaha gemesss rasanya. Padahal nggak kurang-kurangnya mama ini ngingetin. Terlalu sering ngingetin ntar dibilang bawel, nggak dibawelin lha kok nyesek sendiri .... gitulah suka dukanya mempekerjaan orang dan sangat sangat sulit mencari orang yang cucok dengan standard kita, pasti ada kurang lebihnya tinggal bagaimana kita menerimanya .... sok bijak banget ya, padahal juga manyun waktu celana mango kelunturan dan juga langsung nggak enak makan waktu jam tanganku terjun bebas dari buffet saat si Mbak beres-beres, mana pakai nunggu 3 bulan lagi servicenya, nunggu kacanya dikirim dari Amrik ... oalah ngenesnya ... sabar.... sabar..... Urusan majikan dengan pembantu emang seperti buah simalakama, kalau nggak ada yah butuh, tapi kalau ada kadang nyebelin. Mana pembantu-pembantu sekarang, penampilan dan kecentilan bisa ngelebihin nyonyah-nya

Mama sih belajar kompromi dengan hati, kalau untuk urusan nyapu kurang bersih, kaca kurang kinclong, barang kelunturan, jaket parasut papa bolong karena distrika, piring gelas jam ikut pecah itu masih bisa ditolerir ... asal nggak sering-sering... ya bisa ngenes :) Yang penting mereka masih menjunjung tinggi kejujuran, kesopanan dan nggak mencuri, itu sangat prinsip, soalnya kita berdua ini sama-sama slordeh .... uang gelethakan dimana-mana bukan karena kebanyakan duit, kadang masih di saku celana belum dikeluarkan, kadang ada di meja terus dibuang Nathan ke tempat sampah dalam rumah .... selalu selamat dan dikembalikan sama si Mbak. Kamar Utama selalu dalam kondisi terbuka nggak pernah dikunci udah gitu laci-lacinya juga pada nggak ada kuncinya. Berlian mama ada di mana mana tuh ... wakakakakak mustahil!!! Dan yang terpenting adalah Nathan, susah nyari orang yang bener-bener sayang sama anak kita, untuk kedua mbak ini... so far okelah jadi mama papa bisa lebih enak melangkah meninggalkan rumah walau tetap harus selalu memonitor.

Oke Mbak, bekerjalah lebih giat dan dengan benar, ini juga modal kalian nanti saat berumah tangga, belum tentu juga mereka mendapat pendidikan ini dari orang tua mereka, bersama kami, kalian bisa belajar dan satu hal karena kami orang yang tau bagaimana memberi reward pada kalian hehe, please cross check with my Staff Rumah Tangga :)

Thursday, June 25, 2009

Apa bahasa Inggris-nya Oyong?

2 comments

Pas Papa makan lele plus lalapannya, Nathan tanya ke Papa, "Pa, itu oyong yah?" Entah hari itu papa lagi nge-hang, Papa nanya ke mama, "Ma, emang timun bahasa inggrisnya Oyong ya?" Sambil nonton TV mama geli sendiri ternyata Papa pura-pura lupa kalau bahasa Inggrisnya Timun itu Cucumber :) Atau papa nggak tau apa itu oyong, karena di Banyuwangi nyebutnya Gambas :) Terus Nathan nanya, "Bahasa Inggrisnya oyong apa-an?" Duerr ... berasa disamber petir, otak mama yang kapasitas memory kosakata Inggrisnya pas-pasan ditambah dengan kapabilitasnya yang makin mendrip-mendrip seiring dengan bertambahnya usia, langsung blank dengar pertanyaan itu. Kamus nggak ada, hp belum diinstall kamus, alfa link pemberian Mbak Desi sering diumpetin Nathan .... lengkap deh :)

Akhirnya Mama taruh status di Facebook : "ditanya Nathan, bhs inggrisnya oyong/gambas apaan? langsung blank gak tau jawabnya :("

Dan ini-lah hasil collect comment temen-temen tercinta :)

Aditya Yulid at 6:58am June 25 He2x.. apa ya? --> siap" mjd ortu dgn pertanyaan anak yg mengejutkan :)

Viving Linda at 7:22am June 25 nek nang kampungku jenenge BLUTRU mbak :D mbuh nek boso linggisnya apaan hihihi --> wah kosakata baru lagi tuh Ving:)

Wahyu Sulaksono at 7:27am June 25 oyong / gambas aja aku gak tau itu apa? :) --> gaya thok!!

Akhmad Taufiq at 7:30am June 25 squash...ser --> thx infonya yah
Mia Melinda at 7:57am June 25 Bilang aja 'vegetable' hihihihi :p --> emang kreatif jawabannya :) mbak-ku yang satu ini emang jagonya Bahasa inggris
Kieandy Lim at 8:03am June 25 Oyong itu eyang ya? --> pak, masak eyang lu samain oyong, emang engkong bisa dimakan yah hehe
Aditya Yulid at 8:18am June 25 Chinese Okra mba'.... he2x... googling --> Sampai nyempetin Googling demi sebuah pertanyaan anak kecil, tks Om
Desi Romiani at 9:41am June 25 ha..ha....ikutan blank... --> ternyata bukan aku ajah ya hehe

Rifa Damitri at 2:25pm June 25 auk ach...gelap... --> ternyata bukan aku ajah ya hehe

Dan pas dateng ke kantor terus masuk Lift juga disapa temen yang ternyata juga baca Status FB-ku, "Udah ketemu jawaban bahasa Inggrisnya Oyong?" hehe, dapet saran dari Mas Andi, katanya cek dulu di Inggris ada Oyong atau nggak, kalau di sana nggak ada Oyong, berarti nggak ada bahasa Inggrisnya, kayak Durian, bahasa Inggrisnya yo tetep Durian :) Terima kasih Mas atas pencerahannya hehe, begini lho salah satu Fungsi Positf-nya FB, bisa sharing :)

Baru ditanya oyong ajah mama udah blank, suatu malam sebelum tidur mama pernah ngajak Nathan berdoa dan kebetulan waktu itu papanya lagi piket, dan dia bilang, "Mama, kalau doa bahasa Inggris, minta papa pulang cepet gimana?" ..... Nathan.... ampun!!!

Tuesday, June 16, 2009

Terima Raport

1 comments

Rabu minggu lalu, mama ngambilin raport Nathan di sekolah. Teringat beberapa tahun yang lalu Mama terima raport, sekarang udah ngambil raport buat anak mama. Ikut deg-degan juga, padahal udah ada gambaran kalau raport anak Playgroup nilainya Istimewa, Baik Sekali, Baik, Cukup, dan perlu ditingkatkan ... tapi yah tetep deg-degan ajah menanti hasilnya.

Nathan memang baru menjajal sekolah dari April - Juni ini. Harusnya dia masuk mulai Juli bulan depan, tapi karena kami orang tuanya paham betul dengan karakter anaknya, maka kita adakan pemanasan dulu, hanya mengikuti Term ke-4, term terakhir dari Program Playgorupnya hehe. Dan hasilnya .... "satisfaction", walaupun hasil raportnya sebagian besar kategori cukup, tapi bagi mama dan papa itu sudah lebih dari yang kami harapkan.

Dalam 2 bulan ini, Nathan sudah menghapal warna-warna dalam bahasa Inggris, mengeja one sampai ten dengan lebih fasih, walaupun sebelum sekolah juga sudah hafal, tapi sekarang lekuk bibirnya sudah bener hehe. Mulai banyak kosakata dalam bahasa Inggris yang dia kenal, yang pasti ada kegiatan yang lebih terarah daripada dia di rumah ajah. Tiap pulang dari sekolah selalu membawa hasil aktivitas di sekolahnya. Untuk Leadership dan independent harus ditingkatkan, menjadi PR buat mama dan papa. Pasti papa yang lebih paham cara mengatasinya, iya khan Pa? :)

Jadi saat mama di dalam kelas bersama Miss Andrea dan Miss Vina, sambil membaca dengan seksama hasil raport Nathan dan konseling dengan para pengajarnya... mama senyum-senyum sendiri, karena result ini hampir sama dengan result yang mama baca waktu papa outbound masuk Telkomsel haha, buah jatuh nggak jauh dari pohonnya yah :)

Jadi kira" kesimpulan raport Nathan begini :

Welcome to Kidea Nathan! Throughout his first term, Nathan still looked uncomfortable being in the classroom without his nanny companion. In the middle of this term, the nanny tried to let him be in the classroom alone during the lesson, and it worked. But lately, he started to be panic when he realized that the nanny was not arround. Actually, Nathan has excitement in joining our activities, yet, his lack of confidence has held back his progress in performing in the classroom.

Gross Motor Skill : Nathan refuses to take part in our exercise routine. However, he likes moving the ball into the bucket a lot and enjoyed walking on balance beam and crawling and jumping over the hoops. He also did very well on throwing, catching and kicking the ball. --> pastinya, namanya ajah Nathan Gerrald Susanto, terinspirasi dari pemain bola kesayangan papa, Steven Gerrard

Fine Motor Skill : Nathan enjoys our art and craft activities, such as marble painting, spray painting, rubbing, stamping and pasting. He likes our pratical life as well, such as opening and closing buckle frame and putting on a raincoat --> terbukti, dinding di rumah sudah penuh coretan

Language area : basically, Nathan is a smart boy. But he's too shy to answer the teacher's question or even just to repeat after the teacher. The good news is he's now able to say "good morning", "thank you", and "I'm finished" with his initiative. We believe that some more encouragement and through some more exercise will boost his confidence to perform better --> Great Job Nathan, target mama, Nathan bisa mengucapkan Terima Kasih, Permisi, Maaf, Minta Tolong secara spontan pada kondisinya

Math are : Nathan can group the creatures based on their places of living and count them quite well. He also good in rote counting 1 - 5 --> wah ini sih, umur 1 tahun lebih juga sudah hafal :) sudah hafal semua nama orang di komplek, pasangan suami istrinya, hafal semua mobil orang komplek, di mobil jemputan ajah mainannya tebak-tebakkan merk dan type mobil sama yang njemput :)

The teacher is sure that once Nathan will have more confidence, he will show more progress on his new level

Baiklah Nak, ditingkatkan lagi yah!! Mama papa akan selalu membimbingmu ...

Monday, June 08, 2009

Mainan (baru) Nathan

1 comments
Mau dibilang baru, tapi ada yang nggak baru hehe, gimana dong?:) Pas Nathan umur 2 tahun dapet hadiah ulang tahun dari Tante Ai (tetangga), mainan Thomas. Ternyata pas dicek lha belum ada kereta apinya, hanya stasiun dan relnya .. tante . . tante, lain kali kalau ngado Nathan yang komplit yah biar mamaku gak keluar uang hahaha ... lho dikasih bukannya terima kasih kok malah komplain ... Terima kasih banyak ya Tante Ai :)

Dulu mau dibeliin keretanya, kayaknya Nathan belum bisa menikmati sesuatu yang berbau per-kereta api-an, karena udah mama coba beliin CD Thomas & Friends dia lebih tertarik lihat Maisy Mouse. Akhirnya diputuskan ditunda dulu .....

Sampai, pas kemarin Nathan diajak jemput Oma dari Bwi dan antar Omanya balik ke Bwi, dia mulai tertarik tentang Kereta Api .... oke deh....


Sambil ngajak Nathan ke Metro senayan, pas kebetulan ada seperangkat Thomas yang dikeluarkan dari Boxnya untuk mainan anak .... eh...ternyata dia terpikat dan hampir sejam dia enjoy mainan di situ. Bujuk rayu dan tarik ulur sampai teknik negosiasipun mama kerahkan agar dia mau pulang :) Akhirnya, entah gimana cara papa merayu (memaksa), pas mama selesai bayar di kasir, Nathan udah mau pulang hehehe

Nyampai di rumah, udah heboh ajah dia mengutak atik dan mengeksplorasi Thomas-nya. Dari mulai ngelesot, nungging, jongkok, ngeces sampai jatuh gara-gara berlarian ngikutin Thomas-nya.


Nggak kalah hebohnya, pagi ini mama buka websitenya Thomas and Friend, lagi berangan-angan ngumpulin Thomas dan teman-temannya itu buat nyaingin koleksi hotwheel papa. Tapi ... alamak... total Thomas dan Friend-nya itu ada 67 pcs ..... Gubrakkkk !!! lha kalau miniatur kecil aja satu-nya Rp 39.900 (harga Metro) jadi berapa dong :( Batallll

Nah pagi tadi, Nathan bangun langsung pingin mainan Thomas, pakai acara memaksa untuk mandi, udah mau mandi lha kok pas jemputan datang dia nangis gak mau sekolah, akhirnya cuma si mbak yang ngikut mobil jemputan, Nathan dianter mama papa sekalian ngantor :(

Nathan, ada saatnya bermain dan ada saatnya serius belajar, harus pinter bagi waktu yah ...