Monday, September 15, 2008

Pa, It's your Day!!

1 comments

Bukti nyata bentuk cinta (keterpaksaan) dari seorang Istri adalah mendukung hobby suaminya :) Sejak siaran EPL tidak lagi disiarkan oleh TV Nasional dan hanya disiarkan oleh TV berlangganan, mama disibukkan untuk mendaftar menjadi pelanggan ASTRO. Kini setelah ada kisruh di ASTRO Indonesia sehingga kehilangan hak siar EPL dan hanya disiarkan oleh TV berlanggakan AORA, ya lagi-lagi mama yang disibukkan untuk ngurus ndaftar AORA dan memberhentikan ASTRO. Awalnya sih sok-sok nggak mau langganan AORA .... tapi mendekati pertandingan Liverpool Vs MU uh udah panik ajah Papa. Padahal udah seneng ajah di ASTRO bisa nonton HBO dan E! eh... suruh berhenti. AORA khan masih 12 channel, film di Hallmark nggak ada teks Indonesianya pula.

Pas lagi ndaftar AORA minta buru-buru pokoknya Hari Sabtu tanggal 13 September 2008 harus sudah nyala. Mas Agennya sampai nanya kenapa kok harus Sabtu, dan mama bilang, "Mau nonton Liverpool vs MU". Masnya malah bengong ganti nanya, "Emang ibu suka nonton bola ya?" Setelah memberi penjelasan bahwa itu semua demi suami tercinta, mungkin mas-nya iri :)

Pagi-pagi tanpa nanya khabar gimana kondisi mama, udah diingetin, "Eh, sms-in Agennya AORA ya (kalau begini baru bisa ngerayu)" Telp Customer Servicenya, menyebutkan bla bla bla ... akhirnya AORA nyala di rumah kami.

Jam 6.30 sore hari, Nathan sudah didelegasikan pada mama. Dan Papa sudah menduduki kursi singgahsananya :) Lho... baru sak-nyuk-an nonton lha kok Liverpool udah kebobolan .... waduh!! buru-buru ngajak Nathan keluar rumah deh, daripada ntar papa marah-marah tanpa sebab. Untung sebelum babak pertama berakhir, Liverpool bisa menyamakan kedudukan menjadi 1 - 1. Wah bisa seru neh pertandingan. Nonton sambil sport jantung juga, akhirnya Liverpool menang atas MU 2 - 1.

"Pa, it's your day!! Mana bagianku" :)

"Gunggungan"

0 comments

Udah lama nggak denger kata itu, "gunggungan". Kemarin papa sempat melontarkan kata itu saat Nathan mulai bandel dan bertingkah nggak karuan mencari perhatian. Hehe kirain kosakata itu milik keluargaku ajah, ternyata papa juga tau, berarti dulu dia suka gunggungan juga!!! Pantes Eyang Ti-nya Nathan pernah bilang begini, "Didit sik cilik nakal banget Nak Lina, rewang piro-piro sampek gak kerasan ngurus Didit" Wuih... bisa kebayang khan bandelnya papa kayak apa. Ini Lik Tar (pengasuh Nathan) ajah masih betah ngurus Nathan, berarti kenakalan papa sudah tingkat tinggi :)

Seolah-olah merefresh kenangan masa kecil dulu, ibuku sering banget mengucapkan kata itu sambil mata melotot kalau melihat tingkah keempat anaknya yang unik-unik lan bandel-bandel ini.

Baru berasa kalau mengatasi usia anak yang lagi bandel-bandelnya itu seru banget. Ini baru satu ajah rasanya mulut sudah meniren (sudah capek ngasih tau), padahal di rumah punya pengasuh dan rewang. Belum lagi dulu waktu ibuku mengasuh kita, dengan empat anak, ngurus sendirian, belum lagi menyelesaikan pekerjaan rumah, dari mulai nyiapin makan, nyuci baju, nyuci piring, mbersihin rumah dll. Ibu begini nih yang bisa dikategorikan SUPER WOMAN. Jadi, gimana nggak stress kalau lihat anaknya bandel-bandel :) Mangkanya, bermodalkan ikat pinggang kabel, sebagai senjata andalan untuk menakut-nakuti anaknya. Kalau jam mandi kita belum pada mandi, tinggal disabetkan aja kabel itu pada pagar samping rumah yang terbuat dari bambu..... wuih denger suara sabetannya ajah pada ngacir semua anaknya rebutan kamar mandi yang cuma satu itu. Apa mama juga pernah kena sabetan kabel itu ? Wah pasti!!! Seingat mama sih dulu pas mama sesiangan main gak pulang-pulang dan pulangnya udah lewat jam mandi, alhasil melayanglah sabetan kabel di paha mama.... mbiler (merah" luka bekas sabetan)semua. Pokoknya nggak ada yang luput kena sabetan deh dari kami berempat, sampai kita dulu pernah membuat konspirasi untuk menyembunyikan ikat pinggang kabel itu.

Setelah kita besar, itu menjadi sebuah pengalaman lucu dan berharga. Itu semua bagian dari proses pendisiplinan yang harus kita syukuri bahwa kita sebetulnya telah diajarkan mengenai yang baik dan yang buruk. Daripada bandel didiemin? Lak tambah berabe jadinya pas besar nanti :)

Tapi untuk mendidik Nathan mungkin mama nggak harus pakai kabel sebagai ikat pinggang:) sementara ini masih lewat kata-kata, nyubit dan nyelenthik telinga :) Kalau Papa? menurut mama, sejauh ini papa nggak (belum) mau menyandang predikat "orang tua yang galak". Jadi kalau untuk urusan Nathan lagi nakal, tinggal teriak, "Ini Ma, Nathan mbanting Handphone" dan bukannya langsung kasih hukuman buat anaknya :)